Jumat, 20 November 2009

Indah, Setengah Baya Sintal

Seorang wanita setengah baya naik ke bus kota. Kebetulan di sebelahku kosong, dia duduk di sana. Kulirik wajahnya, cukup manis, meski riasannya tipis2 aja. Ketika turun ke bagian dada, mataku tertegun, sepertinya, montok juga.
Aku kemudian duduk manis. Kulihat dia sibuk membuka hp. Setelah beberapa lama, aku mulai memancing. Tehnik sederhana, kugeser sepatuku menyentuh kakinya. Hmmm, belum ada reaksi. Aku biarkan sepatuku menempel di sepatu miliknya.
Karena tak ada reaksi, kujauhkan sepatuku beberapa inci. Tak lama, ada sentuhan di sepatuku. Sepatunya telah menyentuhku. Apa sebuah kebetulan atau kesengajaan?


KUbalas sentuhan sepatunya, lalu kujauhkan. Eh, dia balas menyentuhkan sepatunya. Aku bersorak girang. Bahasa tubuhnya menunjukkan dia tertarik padaku. Lalu kulebarkan kakiku agar menyentuh kakinya. Dia menoleh ke arahku. Bahunya mulai menyentuh bahuku.
Sinyal positif itu membuat aku nekad.
“Hai, mbak, mau kemana?”tanyaku sambil memandanginya.
“Mau ke Manggarai.”
Kami pun berkenalan. Namanya indah, seorang perempuan setengah baya berusia 48 tahun. Dia tinggal sendirian di sebuah rumah kontrakan di Manggarai.
“MAmpir ke rumah mbak mau?”ajaknya.
Tentu saja aku mau.
Kami turun di dekat sebuah perempatan. Lalu kami jalan kaki masuk gang kecil. Rumah sewa mbak Indah di ujung gang yang buntu. Sepi dan tenang.
Di dalam ruang tamu, aku dipersilakan duduk di sofa yang panjang dan empuk.
Mbak Indah duduk di sampingku.
“Lucu juga ya kita kenalan. Pake acara senggol2 kaki.”
“Iya, kamu yang mulai.”
“Tapi mbak membalas. Aku takut mbak gak balas loh.”
Aku menggeser duduk mendekati Indah. Kugenggam tangannya.
“Udah berapa lama mbak jadi single?”tanyaku.
“Dua tahun.”
“Ohhh, kesepian dong.”
Dia Cuma tersenyum.
KUraih telapak tangannya dan kuletakkan di pahaku. Lalu tangannya mulai mengelus-elus pahaku.
KUdekatkan wajahku ke wajahnya. Kulumat bibir setengah terbuka itu. Indah membalasnya dengan lembut. Dilumatnya bibir bagian bawaghku.
Lembut. Aku menjilati lehernya. Aroma parfum lembut tercium olehku. Mbak indah mendesah, menggelinjang.kuraba-raba dadanya. Empuk dan kenyal.
Indah meraba-raba penisku yang terbalut cd dan celana jins.
Keras dan horny.
“Kita ke kamar mbaj aja yuk saying.”
Aku ditariknya ke kamar.
Ranjang empuk bersprei hijau muda.
Mbak indah melepas jinsku.
“Wow, penis kamu udah keras ya.” Dielus2nya batang penis yang masih di dalam cd.
Kubuka baju mbak Indah. Tinggal bh dan cd warna hitam.
“Mbak teteknya besar banget.”
“KAmu pasti suka kan?”
Indah mnelumat bibirku. Kami masih posisi berdiri. Leher jenjang indah kusambar dengan lidah. Dia menengadahkan kepalanya. Matanya terpejam.
Lalu aku turun ke bagian dadanya.
Gumpalan dadanya yang setengah terbuka itu kunikmati. Bibirku bermain2 di semua bagian. Termasuk bh hitam itu kujilati.
Mbak Indah menahan kepalaku.
“Kamu nakal banget. Mbak teteki kamu ya?”
“Iya mbak.”
Salah satu tali bh dilepasnya. Payudara mbak Indah luar biasa indah dan besar. Putingnya coklat tua tapi asyik dijilati.
Kukulum putting iatua dengan gemas. Mbak Indah merintih, mendesah dan memuji aksiku.
“Mbak, teteknya enak banget. Gede!”pujiku sambil meremas kedua tetek itu.
Kukagumi payudaranya, masih tersangga dib h warna hitam itu. AKu tak ingin melepas bh itu.
Kami naik ke ranjang. Aku duduk bersandar di ranjang. Mbak indah menjilati cdku. Lalu melepas cd itu. Penisku tegak keras.
“Sayang, penis kamu ok banget. Panjang, terus kepalanya gede lagi.lidah indah menelusuri kepala batang hingga pangkal penisku.
“Mbakkkk gelliii…”rintihku.
Dia memandangiku sambil terus mengulum penisku. Aku dibuat geli dan nikmat.
“mas, penisku kerasssss…”rintihnya. Dikocoknya berkali2 hingga penisku makin panjang.
Ohhhh, aku mendesah panjang.
PEnisku kemudian digesek2nya di payudaranya. Dijepit di tengah2nya.
Kutarik tubuh indah. Pantat terbungkus rok itu kuciumi. Lalu kubuka.
Kubaringkan tubuh mbak indah di ranjang. Kupeluk dan kujilati payudaranya. Dia menggelinjang geli. Desahannya terdengar di ruangan kami.
Tangannya mengelus2 rambutku dan mencengkeramnya.
Vagina itu dibalut cd ukuran mini dan ketat.
Kulebarkan kedua kaki Indah. Cd itu kujilati dan kuemut2 gundukan besar itu. Kusingkap cd itu dan tampak gumpalan vagina besar berwarna coklat, merah dan segar.
Indah merintih merasakan sentuhan lidahku di sekujur liang vagina itu.
Wajah indah terombang ke sana kemari. Aksiku dahsyat, membuat dia seperti kesetanan.
Aku memandangi wajahnya yang sedang horny itu.
Kami berciuman sejenak. Mbak Indah mengelus rambutku, mengasihiku.
“Mas, puasin mbak ya? Mbak dah lama gak disentuh laki2.”
“Iya mbak pasti. Mbak juga puasin mas ya.”
Aku meremas-remas bh dan kedua payudara itu.
Ukurannya besar. Indah memberitahu bh itu ukurannya 36C.
Akhitnya, penisku menerobos vagina indah dalam posisi terlentang.
Vagina kering itu mulai basah. Aku mendorong penisku sedalam mungkin.
“Ouhhhhhh….sssaaayyya…”ucapan indah terbata2.
Aku makin keras dan cepat.
Dia menggelinjang, lalu meremas sendiri teteknya. BH itu dilepasnya dan menarik kepalaku kea rah dadanya.
“JIlati saying tetek mbak…ohhhhh…”
Tekanan penisku makin tajam.
Mbak indah merintih2 tak henti.
Dia bangit dan mencari penisku, dikocoknya dan dikulumnya kepala penisku dengan lidah dan mulutnya.
“Uffff, hmmm,,”rintihnya setiap mengulum penisku.
“INi kepalanya gede banget…sih saying,”pujinya.
Indah lalu sujud di ranjang. Gaya nungging. Pantatnya yang besar itu siap untuk dimasukin.
Kepala penisku menerobos masuk ke vaginanya dari belakang. Indah mengeluh panjang. Kutekan dalam dank eras. Gerakannya makin cepat dan liar. Indah menjerit-jerit.
Sesekali aku memajukan tubuh agar bias menjilati telinganya atau meremas2 buah dadanya yang bergantungan.
Kumiringkan tubuh indah, dengan penis yang tetap di dalam vagina. Kuayun lagi sekeras mungkin, membuat Indah meronta-ronta.
:Kkkkaammu heeebbaattt…ssaayanggg…ooohhhh!!!”
Kuajak indah pindah ke sofa. Di sana, dia nungging lagi, sesuai permintaannya.
Pantat itu kosodok dengan keras dan terasa nikmat. Indah mengagumi tehnik permainanku. Sampai2 ia menyerah setelah 1 jam lebih kusetubuhi,
“IStirahat dulu ya saying, mbak salut sama kamu. Masa gak keluar2 sperma kamu, hebat!”
Dalam posisi duduk, indah menyusui aku dengan penuh kelembutan dan kasih saying.
“Mbak puas gak?”
“puas banget. Mbak belum pernah main seenak sekarang sama kamu.”
“Iya mbak, mas juga puas banget sama mbak.”
Kami mandi bersama. Dan di kamar mandi kamu selesaikan permainan di bath tub.

4 komentar:

  1. Bagi wanita wilayah sumenep, yang jenuh dan stress dengan rutinitas sehari2, membutuhkan pijat relaksasi unuk kesegaran pikiran.
    Saya aji 34th,
    0812-3591-5347
    Pin bb: 58076CD6
    Skype id: dj.ajiebone

    Saya jaga rahasia dan privasi anda

    BalasHapus